Sabtu, 06 Oktober 2012

1. Contoh Studi Kasus di SD


STUDI KASUS

Nama                           : Zulkifli
Nama Panggilan            : Zul
TTL                             : Makassar, 23 April 2002
Kelas                           : IV A
Alamat Rumah  : Jalan Sultan Abdullah 2/4 Nomor 127 Tallo Kota Makassar
Nama Sekolah              : SD Inpres Tallo Tua I Kecamatan Tallo Kota Makassar
Alamat Sekolah            : Jalan Sultan Abdullah Makassar
Nama Guru                  : Irwansyah, A. Ma
Kepala Sekolah            : Saiye Ali, S. Pd
Diagnosa Awal : Selalu datang terlambat, Malas belajar,
Identitas Orang Tua
ü  Ayah                            : Pipin (Daeng Nompo)
            TTL                             : Gowa, 16 Juli 1984
            Riwayat Pendidikan      : SMP
            Pekerjaan                     : Sopir Angkot

ü  Ibu                               : Sumarni (Daeng Kanan)
TTL                              : Makassar, 25 Agustus 1985
Riwayat Pendidikan      : SD
Pekerjaan                     : Penjual Ikan

           

            Zulkifli adalah salah satu murid kelas IV A SD Inpres Tallo Tua I Kecamatan Tallo Kota Makassar. Teman kelas, dan gurunya biasa memanggil Zulkifli dengan nama Zul. Zul didalam aktivitas sekolahnya selalu datang terlambat, malas belajar. Perilaku Zul tersebut dimulai pada saat mulai menginjak kelas IV A SD Inpres Tallo Tua I Kecamatan Tallo Kota Makassar. Jika perilaku Zul tersebut berlangsung terus maka akan sangat berdampak langsung kepada menurunnya hasil belajar Zul. Sehingga Zul akan merasa kurang percaya diri dalam bergaul dengan teman sebayanya karena merasa bodoh dan tak pantas untuk mereka. Menurunnya hasil belajar Zul dapat membuatnya tinggal kelas.
            Perilaku Zul didalam aktivitas sekolah yang selalu datang terlambat, malas belajar, setelah ditelusuri oleh peneliti ternyata diakibatkan oleh faktor ekonomi, dimana didalam kesehariannya Zul harus senantiasa membantu Ibunya untuk mengangkat Ikan setelah salat subuh di pelelangan ikan. Ikan tersebut akan dijual oleh Ibunya untuk menambah penghasilan keluarga Zul. Jarak antara pelelangan ikan dengan tempat penjualan ikan Ibu Zul terbilang cukup jauh. Setelah membantu Ibunya, Zul baru dapat kembali kerumahnya untuk bersiap-siap kesekolahnya,  dimana jarak antara rumah Zul dan sekolah agak berjauhan sehingga Zul datang kesekolah agak terlambat. Zul juga kecapean karena terkurasnya tenaga Zul untuk mengangkat ikan dari pelelangan ikan ke tempat penjualan ikan Ibu Zul, dan menempuh jarak antara pelelangan dengan rumah Zul serta sekolah dimana Zul menempuh pendidikannya. Terkurasnya tenaga Zul berefek pada antusiasme belajar Zul, dimana Zul malas dan mengantuk pada saat proses pembelajaran berlangsung.
            Peneliti dan Guru melakukan diskusi alot terkait dengan persolan Zul dan solusi yang harus diterapkan. Peneliti menganjurkan kepada guru agar memilih strategi tepat untuk memecahkan solusi Zul. Langkah guru yang pertama adalah berkomunikasi dengan Kepala Sekolah  agar Zul diberikan beasiswa. Beasiswa diharapkan mengurangi beban keluarga Zul dan membantu Zul untuk fokus dan semangat dalam belajar. Fokus dan semangatnya Zul dalam belajar akan membantu Zul untuk dapat meningkatkan hasil belajarnya. Langkah selanjutnya adalah berkomunikasi dengan kedua orang tua Zul untuk tidak terlalu membebankan Zul dalam membantu Ibunya karena Zul masih sekolah dan menjelaskan arti pentingnya pendidikan Zul untuk masa sekarang dan masa depannya. Langkah ketiga yang harus dilaksanakan oleh guru pada saat waktu luang adalah memberikan tambahan jam belajar kepada Zul untuk mengejar keterlambatan belajar Zul.
            Kesimpulan peneliti, ternyata faktor ekonomi sangat berpengaruh kepada hasil belajar murid. Hal tersebut dipengaruhi cara berpikir orang tua yang selalu ingin memamfaatkan potensi sumber daya manusia dikeluarganya meskipun masih belum layak untuk membantu mencari tambahan dana demi memenuhi kebutuhan keluarga. Hipotesa ini adalah hasil observasi peneliti, dimana ada kecenderungan murid yang kurang mampu untuk malas dalam belajar karena faktor kurangnya sumber belajar dan tidak kondusifnya kondisi lingkungan belajar serta orang tua yang terkadang kurang merespon dan mengetahui arti penting pendidikan. Jika ada murid yang bermasalah dengan hasil belajarnya maka tugas guru adalah menyelesaikan masalah tersebut. Suksesnya murid dalam mencapai tujuan pembelajaran tergantung kepada gurunya dan faktor yang tidak dapat dinafikan keberadaanya adalah dukungan lingkungan belajar murid. Diharapkan pihak yang berwenang lebih memperhatikan mutu pendidikan dengan memberikan dukungan moril dan material dalam program pengembangan pendidikan dan hasil belajar murid, tidak hanya memberikan beasiswa hanya 20% kepada peserta didik yang kurang mampu. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, melalui pendidikan diharapkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat diperlukan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Pendidikan memiliki peran penting dalam mencerdaskan bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar